Friday, January 5, 2018

a present

Present adalah sebuah kata yang berarti hadiah yang tampak secara kongkrit. Entah apakah kata present atau gift yang cocok untuk menggambarkan 2017 kemarin ini, tapi anggaplah hadiah-hadiah yang diberikan kepada saya adalah kongkrit.

Alhamdulillah 2017 yang luar biasa. Singkat cerita setahun kemarin saya resmi bekerja di perusahaan BUMN dan hampir seluruh waktu dihabiskan memikirkan proyek. Tiga bulan terakhir dipenuhi rutinitas event kawasan yang membuat saya akhirnya jenuh sampai ke penghujung tahun. Dan di akhir tahun ini saya memilih bertemu dengan SDM untuk konsultasi.

Jadi grafik semangat diawal tahun masih tinggi dan makin ke belakang makin turun.  Agak sedikit sesuai dengan hasil test kreaplin waktu itu. Saya menyadari bahwa makin kesini  mereasa makin introvert. Kehidupan proyek ini membuat tidak punya me time, karena pagi-siang-malam-sampai pagi lagi, saya bertemu dengan orang-orang yang sama dan membuat sangat lelah, dan jeuh. Saya kadang harus pergi sendiri, entah belanja atau nonton sendiri demi memulihkan energi. Entahlah kenapa gini amat -_-"


Diawal tahun ini ada beberapa hal yang telah saya renungi. Setelah sebelumnya akhirnya sharing dengan atasan saya tentang karir, kejenuhan, semangat, cita-cita, jobdesc dan tentu saja marketing. Sedikit mendapat pencerahan dan semangat baru, saya berdoa di tahun ini saya dapat menjalankan kewajiban dan tanggung jawab saya sebaik mungkin. Mengingat saya sudah bukan seorang anak MT, melainkan sudah menyandang status pegawai tetap, karir di depan sudah menunggu insan-insan yang siap duluan menyandang jabatan.

Down, sebagai pegawai baru setahun memang wajar menurut saya. Tapi bukan berarti jalan sudah berhenti disitu. Ada kalanya kita down karena jenuh akan rutinitas, itu yang dirasakan. Ada kalanya saya down karena "kok gue ngerjainnya gini-gini aja sih? kalo gini doang mah gak butuh arsitek." sesombong itu saya. But well, ketika kamu bisa mikir seperti itu, sebenernya bukan berbarti kamu sombong. Tentang apa yang kita rasakan, kita sendiri yang paling paham. Mungkin disisi lain, kita memang sudah benar-benar memahami tugas kita dan pantas untuk mengerjakan sesuatu yang lebih dari itu. Seperti sekolah, ketika kamu sudah menguasai pelajaran kelas 1, kita akan naik kelas 2. Dan seterusnya. That's what we call: kompetensi.

Gila kayaknya gue lebih cocok jadi SDM dibanding marketing. (amin)

Tulisan jadi bertubi-tubi padahal intinya mau mengucapkan
WELCOME TO 2018!



Royal Sentul Park - LRT City Sentul 

No comments:

Post a Comment