Tuesday, August 20, 2013

mars-phobos-deimos #5 tentang hati

"Katamu hati tidak bisa disalahkan, tapi kenapa menurutku perasaan ini tidak pada tempatnya?"


Bimasakti, Orbit Mars, 2000

Dear Semesta,
Akhirnya saya putuskan untuk curhat padamu! Saya sebal dengan semua kenyataan yang saya alami, apalagi kalau bukan masalah hati. Katamu tidak bisa disalahkan! Tapi apa? Menurutku ini salah tempat, salah waktu, salah pokoknya salah! Dari dulu dia sudah kuanggap sahabat. Apapun katamu. Dan terserah kau mau bilang saya keras kepala atau bagaimana. 
Semesta, bisakah kau lenyapkan?
-deimos


Deimos depresi. Sudah berhari-hari ia termenung dalam lingkaran setan antaranya, Mars dan Phobos. Akhirnyapun perasaannya disadari. Sekarang terpaksa mengorbit sambil memendam. Walau bagaimana Deimos tetaplah Deimos bersama Phobos adalah satelit Mars. Dua manusia yang terjebak bersama sang dewa perang. 

Semesta masih membiarkan lingkaran setan berputar seperti gangsing. Mungkin malah menambah satu tokoh lagi.

M: "Hei , Bumi. Kau ada acara hari ini, mau makan es krim?"
B: "Tumben? Apakabar Phobos dan Deimos?"
M: "Masih ditempatnya masing-masing. Sudahlah, ayo pergi."

Tidak ada yang tahu antara kedua orang yang terjebak itu. Tentang hati Bumi siapa yang tahu selain Semesta?
Sudahlah.


Mars-Phobos-Deimos
si dewa perang-si penakut yang bisa terbang-tukang teror! 

No comments:

Post a Comment